Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘Jauhi Fitnah’

Bismillahirrahmanirrahiim,

Pergaulan hidup acap terganggu karena sedang berjangkit penyakit ruhani, sakit hati. Virus dari penyakit hati antara lain hasad, hasut, dengki, mengumpat, sombong, ria, menfitnah. Penyakit hati sangat berbahaya. Dapat menjerumuskan penderitanya ke dalam kehinaan sampai ke akhirat. Firman Allah SWT di dalam Alquran telah mengingatkan ;

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari berburuksangka, sesungguhnya sebagian dari berburuk sangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan bangkai saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik karenanya.”(QS. Al Hujurat, 49 : 12).

Virus penyakit hati yang mudah menjangkiti tubuh masyarakat adalah fitnah, isu. Suka menuduh lantaran berburuk sangka. Isu atau gossip dapat menyebar ke mana-mana Melawannya dengan anti virus yang disebut tabayun atau chek dan re-chek. Wahyu Allah dalam Alquran memberikan resep manjur dalam surat 24, An Nur ayat 13 dan surat 49, Al Hujarat ayat 6 dan 13. Kedua ayat itu menegaskan jangan mudah menerima berita. Lebih dahulu cari kebenarannya. Jangan mudah menuduh orang tanpa bukti Hadirkan saksi yang dapat dipercaya. Kebiasaan menyebar berita fitnah akan mengubah diri menjadi pendusta.

Penyakit ruhani ini amat berbahaya. Nabi Muhammad SAW mengingatkan,

Wahai orang-orang yang hanya Islam dengan lidahnya, sementara keimanan belum masuk ke dalam hatinya ; janganlah kalian menyakiti kaum muslimin dan mencelanya, dan jangan pula kalian mencari-cari kesalahannya, karena orang yang mencari-cari kesalahan saudaranya yang muslim niscaya Allah akan membuka auratnya, dan jika seseorang telah dibuka auratnya oleh Allah niscaya Allah akan membuatnya malu dan terbuka auratnya meskipun di rumahnya sendiri.

(HR. At Tirmidzi yang bersumber dari Ibnu Umar r.a).

Penyakit fisik yang menimpa tubuh tidak teramat membahayakan. Penyakit jasmani yang ditanggung dengan sabar masih mengantarkan penderitanya menuju kebahagiaan akhirat.

Sabda Rasulullah SAW:

“Tidak ada seorang muslimpun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau yang lebih berat dari padanya melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta digugurkan dosa-dosanya sebagai mana pohon kayu menggugurkan daun-daunnya.”

(HR. Bukhari dan Muslim).

Penyakit hati akan merusak tatanan pergaulan, mengundang perpecahan dan menimbulkan bencana. Surat An Nur ayat 13 menjelaskan terjadinya ifki atau isu yang berkembang menjadi fitnah. Peristiwa ini menyangkut Siti Aisyah putri Abu Bakar as Siddiq radhiallahu ‘anhuma juga adalah istri baginda Rasulullah SAW. Fitnah itu dikaitkan dengan sahabat Safwan bin Mu’athal. Kejadian ifki atau isu menyangkut orang-orang ternama amat mudah disulut oleh kelompok munafik. Dalam peristiwa Siti Aisyah dihembuskan oleh Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang Yahudi. Fitnah itu menyentuh penduduk muslimin Madinah dengan cepat, bagaikan api membakar ilalang kering.

Ketegaran Ummul Mukminin Sayyidatina Aisyah radhiallu ‘anha menghadapai cobaan fitnah dapat menjadi teladan. Beliau berucap, “Kesabaran itu adalah indah dan Allah SWT sajalah yang akan menangani apa yang kalian katakan itu…” Sikap mulia dalam berani karena benar dan takut karena salah. Sabar adalah adab Islam yang agung. Mampu mengalahkan penyebar fitnah di mana saja.

Peristiwa agung yang dikisahkan Alquran menjadi silabus pendidikan ruhani dari Rasulullah SAW dalam menghadapi isu atau fitnah. Umat mendapat pelajaran amat berarti.

Jauhkan diri dari semua kecurigaan dan prasangka yang tidak beralasan. Jangan dihiraukan segala macam isu yang tidak ada dasar Biarkan hukum bertindak terhadap penyebar fitnah. Jangan mengikut hawa nafsu dengan membesarkan berita yang tidak jelas benarnya. Hadapi fitnah dengan cara terbaik Jangan dibalas fitnah dengan menimbulkan fitnah baru.

Fitnah, isu dan berita-berita bohong mudah masuk ke dalam hati ketika iman lemah. Iblis laknatullah dengan seluruh pasukannya akan terus berupaya menyebarluaskan virus penyakit hati agar umat manusia terjerumus ke jurang perpecahan. Dalam Ramadhan manusia dididik selalu waspada. Dilatih membentengi diri dengan iman dan taqwa.

Firman Allah SWT mengajarkan,

Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa tersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia »

(QS. An Naas, 114 : 1-6).

Allahumma inna nas-aluka ridhaa-ka wa al-jannah, wa na’uudzu bika min sakhati-ka wa an-naar
Allahumma ghfir-lana dzunubana, wa li ikhwanina, wa sabaquuna bil-imaan,wa laa taj’al fii qulubinaa ghillan lil-ladzina aamanuu Rabbana innaka ghafuurun rahiim.

(Posting oleh Badrut Tamam Gaffas)

(Sumber : Tausyiah Buya Haji Masoed Abidin)

Read Full Post »